Arema :D

Senin, 07 April 2014

Islam vs Kristen


Mengenal Ya'juj dan Ma'juj

Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah subhanahuwata’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka?

Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97: 
"Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.” 

Kedatangan Imam Mahdi di Akhir Zaman



Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.
Hari kiamat dan hancurnya dunia ini adalah suatu hal yang pasti. Keyakinan ini sudah semestinya menjadi aqidah seorang muslim.
Allah Ta’ala berfirman,
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Rabbmu.” (QS. Ar Ra’du: 2)


Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman


Segala puji itu hanyalah milik Allah. Dialah zat yang telah menyempurnakan nikmat-Nya untuk kita dan secara berturut-turut memberikan berbagai pemberian dan anugerah kepada kita.

Semoga Allah menyanjung dan memberi keselamatan untuk Nabi kita Muhammad, keluarganya yang merupakan manusia pilihan dan semua sahabatnya yang merupakan manusia-manusia yang bertakwa seiring silih bergantinya malam dan siang.


Alexander Webb, Pendakwah Pertama di Amerika


Alexander Russel Webb merupakan seorang sastrawan dan filsuf Amerika, ia dilahirkan pada tahun 1846 di Hudson, Columbia, negara bagian Amerika Serikat. Webb menerima pendidikan awal di Home School di Glendale, Massachusetts dan kemudian memasuki Claverack College, sekolah tinggi yang maju berdekatan dengan Hudson. Setelah itu ia hijrah ke New York dan meniti karir di kota yang dijuluki Big Apple ini.
Di New York inilah jiwa sastrawan yang memang sudah Webb miliki kian nampak. Ia menggeluti dunia pers dan banyak menulis artikel-artikel yang berpengaruh di hati para pembaca. Para pembaca sangat menanti-nanti tulisannya, terutama karya-karya cerpennya yang terkenal sangat menarik. Totalitas yang ia berikan mengantarkannya ke jabatan teritnggi sebagai ketua dewan redaksi surat kabar tempatnya bekerja.
Di tengah-tengah kesibukan Alexander Webb sebagai seorang jurnalis di Missouri Republican, ia tetap menyempatkan diri mempelajari beberapa agama. Ia mempelajari akidah Yahudi dengan berbagai sekte yang ada pada agama tersebut, mendalami ajaran Nasrani dengan madzhab-madzhabnya, dan mempelajari Islam dengan Alqurannya serta warisan-warisan ilmu yang ada pada Islam. Selain tiga agama besar ini, Alexander Web juga mempelajari ajaran Zoroaster, Konghucu, dan Budha.
Keislaman Alexander Russel Webb
Lama bergelut dengan dunia jurnalistik, nama Alexander Russel Webb pun kian terkenal, baik di kalangan masyarakat biasa maupun di tataran politisi dan pejabat negara. Kemampuannya mempengaruhi massa dan pengalamannya dalam memimpin, menjadi alasan pemerintah Amerika mengangkatnya sebagai perwakilan konsulat Amerika di Filipina pada tahun 1887.
Tak disangka, kepindahannya ke Filipina membawa perubahan yang besar dalam hidupnya. Ia menjadi seorang muslim dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di negara Asia Tenggara tersebut. Setelah itu, Webb menambahkan nama Muhammad di depan nama aslinya sehingga namanya menjadi Muhammad Alexander Russel Webb.
Di awal keislamannya, Webb terjebak dalam ajaran Ahmadiyah karena korespondensinya dengan sahabatnya, seorang penganut Ahmadiyah yang berasal dari India. Seiring waktu berjalan Webb selalu menambah perbendaharaannya tentang Islam dengan membaca dan belajar langsung dari para ulama. Akhirnya ia terbebas dari pemahaman sesat Ahmadiyah.
Sultan Abdul Hamid II, Raja Turki Utsmani di kala itu, turut berbahagia dengan keislaman Webb. Sampai-sampai Sultan mengirim utusan khusus, Abdullah al-Jadawi, untuk bertemu dengannya. Pertemuan tersebut berdampak semakin tersebar luas berita keislaman Alexander Webb, dari sinilah ia mulai menjadi da’i di Amerika Serikat (Mausu’ah at-Tarikhiyah al-Jughrafiyah, 12: 55).
Di Amerika, Alexander Webb memulai dakwahnya dengan menulis sebuah artikel tentang latar belakang memeluk Islam. Ia mengatakan, “Aku menjadikan agama ini sebagai jalan hidupku. Setelah lama kupelajari beberapa agama, dan kubandingkan satu dengan yang lainnya, kudapati Islam sebagai agama terbaik bahkan ini adalah agama sejatinya. Islam memenuhi apa saja yang dibutuhkan oleh rohani dan jasmani. Di sini aku tekankan, ketika berusia dua puluh tahun, aku merasa jenuh dan depresi dengan kejumudan gereja, lalu kutinggalkan gereja dan tidak kembali lagi ke sana. Aku memiliki jiwa yang kritis, aku selalu meneliti setiap permasalahan yang kuhadapi. Aku juga menyadari bahwa orang-orang sangat lemah usaha dan pemikirannya untuk mengenali hakikat akidah ini.”
Kontribusi Terhadap Islam
Orang pertama yang menyerukan dakwah Islam di negeri Paman Sam adalah Muhammad Alexander Russel Webb. Di New York, Webb membangun sebuah Islamic Center yang memiliki agenda besar dalam menyebarkan Islam di Amerika. Islamic Center ini juga menjadi sumber bantuan untuk mendirikan masjid dan perpustakaan-perpustakaan Islam. Sumber dana utamanya adalah Daulah Utsmaniyah yang saat itu dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid II. Dari sinilah Islam di Amerika mulai tumbuh di kota-kota lainnya.
Webb adalah wakil utama bagi Islam di konfrensi agama-agama tingkat dunia yang diadakan di Chicago1893. Pada 20 dan 21 September 1893, ia memberikan dua pidato. Pidatonya yang berjudul: Pengaruh Islam Terhadap Keadaan Sosial dan Semangat Islam telah diterbitkan sebanyak dua jilid besar yang diberi judul The First World’s Parliament of Religions (1894).
Selanjutnya ia menjadi juru bicara bagi Islam di Amerika. Banyak pemikir-pemikir terkemuka Amerika yang telah mendengar ucapannya mengenai pokok ajaran Islam di antaranya Mark Twain.
Wafatnya
Muhammad Alexander Russel Webb wafat pada tahun 1916 dengan usia lebih dari 70 tahun. Seorang penulis yang bernama Umar F. Abdullah menulis sebuah biografi untuk mengenangnya dengan judul A Muslim in Victorian America: The Life of Alexander Russell Webb.

Jumat, 21 Juni 2013

Bukti Kebenaran Al Quran Di Puncak Everest

Berdasarkan kajian , gunung Everest ni dulunya bukanlah gunung , tapi dasar laut .
Lebih 60 juta tahun dulu , berlaku pergerakan plat tiktonik bumi yang bergerak sepanjang masa dan akhirnya bertembung . Akibatnya , satu plat terangkat ke atas , satu lagi ke bawah . Dari plat yang menungkah berterusan itulah akhirnya terbentuk gunung Everest dan gunung – gunung lain .
Satu fakta menarik tentang gunung ialah Allah jadikan sebagai pengimbang berat kepada bumi . Sebab itulah gunung ada di seluruh benua , diimbangkan pula dengan lembah , datarnya serta lurah disekitarnya . Ia memasak bumi dengan kekuatannya .Ini menyebabkan berat planet bumi terus seimbang pada setiap sisi , menyebabkan tetap beredar sejajar pada orbitnya .
Allah berfirman dalam surah al – An ‘am : 88
” Engkau melihat gunung – gunung itu , engkau menyangka ia tetap ditempatnya , padahal ia bergerak seperti jalannya awan . ( Demikianlah ) perbuatan Allah yang membuat dengan kukuh tiap – tiap sesuatu , sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan . “
Ternyata , apa yang dinyatakan oleh al – Quran adalah benar dan dibuktikan pula oleh kajian sains dan geologi . Tapi apakah yang berlaku pada Rasulullah apabila menyatakan kebenaran itu 1,400 tahun dahulu ? Baginda dianggap manusia gila !
Bukan itu sahaja , kajian – kajian sains turut membuktikan , daratan ini satu ketika dahulu bercantum , kemudiannya berpecah dan bergerak hingga terbentuk benua serta lautan yang ada pada hari ini .
Rakaman satelite turut membuktikan Jazirah Arab serta gunung ganangnya didapati bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap tahun . Sedangkan , lebih 5 juta tahun lalu , Jazirah Arab bergerak memisahkan diri dari Afrika lalu membentuk Laut Merah .
Didapati juga pantai timur dan selatan Somalia kini dalam proses pemisahan dan telah membentuk lembah belah yang membujur ke selatan melalui deretan danau Afrika . Kepingan tiktonik benua Australia juga sedang bergerak ke arah utara dengan kelajuan 6 sentimeter / tahun .
Bukankah penemuan – penemuan sains serta geologi ini membuktikan al – Quran itu benar , sedangkan kebenaran itu hanya baru diketahui oleh ahli sains selepas 1,400 tahun Rasulullah mengungkapkannya ?

Selasa, 29 Januari 2013

Misteri Bumi Pernah Kehilangan 4 Benua

Asalasah ~ Sebuah benua yang hilang adalah daratan hipotetis yang karena alasan apapun, hari ini tidak dapat kita labuhi lagi. Sebuah contoh utama adalah Atlantis , yang menurut mitos Yunani, tenggelam ke dasar laut. Berikut adalah daftar empat benua hilang sama.

1. Benua Mu
http://asalasah.blogspot.com/